Peresmian Gedung Pusat Informasi

Share on facebook
Facebook
Share on google
Google+
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn

IMGP8409

Pusat informasi dan pemberdayaan pengrajin logam Tumang merupakan wujud inisiasi dari LAZNAS BSM, Pemerintah Desa Cepogo dan BMT TUMANG. Sebuah pusat informasi dan pemberdayaan bagi para pengrajin logam yang dilihat dari aspek tujuan sebagai sarana mendorong mereka untuk bisa lebih berkembang. Bukan saja dari sisi ketrampilan, keilmuan, atau jaringan usaha saja. Namun, juga dari sisi permodalan.
Pada prinispinya, keberadaan pusat informasi dan pemberdayaan tersebut merupakan program yang lebih bersifat sosial. Yang lebih memberi perhatian kepada para pengrajin yang secara permodalan masih lemah. Dengan keberadaan pusat informasi dan pemberdayaan inilah diharapkan para pengrajin bisa lebih berkembang. Mengubah mindset mereka yang selama ini hanya memposisikan diri sebagai murni pengrajin, secara bertahap akan bergeser menjadi seorang entrepreneur yang mandiri.
Pusat informasi dan pemberdayaan bukan saja memberikan perhatian pada sisi bantuan permodalan, namun juga meliputi aspek pelatihan yang komprehensip. Meliputi, mengubah mindset, membangun mentalitas baru sebagai seorang entrepreneur, memahami teknis mendirikan usaha secara mandiri hingga bagaimana mengelolanya usaha agar benar-benar menjadi branded. Yang pasti, muara dari dilahirkannya program ini ialah agar para pengrajin logam tersebut mandiri secara pekerjaan juga finansial.
Adapun pusat informasi dan pemberdayaan pengrajin logam itu sendiri telah diresmikan oleh Wakil Bupati Boyolali, Agus Purmanto Chief Executive Officer (CEO) Region Office III BSM, Oemar Topo, yang didampingi Direktur Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) BSM, Kiagus M Tohir serta direktur utama BMT TUMANG Adib Zuhairi, S.Sos. M.Si dan Kepala desa Cepogo Mawardi . Peresmian itu menjadi tanda bagi pengoperasian pusat informasi dan pemberdayaan yang berada di kompleks Balai Desa Cepogo tersebut.
Bangunan pusat informasi pemasaran bersama untuk industri kerajinan logam Tumang tersebut dibangun dengan dana sekitar Rp 200 juta melalui dana program corporate social responsibility (CSR) dan Laznas BSM. CEO Region Office III BSM Oemar Topo mengatakan bahwa BSM dengan membangun gedung sentra informasi pemasaran bersama kerajinan logam Tumang, dapat menjadi ruang pameran para perajin kecil sekaligus sebagai pusat informasi wisata daerah tersebut. Menurutnya, dengan adanya ruang pameran tersebut, para perajin kecil Tumang dapat menjual langsung karya mereka dengan konsumen sehingga diharapkan bisa menguatkan perekonomian masyarakat Tumang.

Dari aspek fasilitas, gedung pusat informasi dan pemberdayaan pengrajin Tumang akan memberi ruang dan sarana dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Mulai dari show room yang tertata secara elegan, lokasi yang strategi, hingga sistem pemasaran produk secara online. Dengan demikian pusat informasi dan pemberdayaan tersebut benar-benar memiliki fungsi seutuhnya bagi peningkatan kualitas dari pengrajin. Baik kualitas ketrampilan, pemasaran, keilmuan hingga jaringan usaha.
Secara teknis, program sosial ini akan dijalankan dengan metode mentoring atau pendampingan. Dari 50 pengrajin yang sudah diverifikasi, sedianya akan dibagi menjadi setidaknya 5 kelompok lalu masing-masing kelompok akan mendapatkan pendampingan secara intens.
Hebatnya lagi, program sosial ini juga memasukan unsur religiusitas. Artinya, proses pendampingan terhadap pengrajin bukan sekadar menyampaikan materi-materi bisnis semata. Namun, juga disisipkan materi keagamaan sebagai bentuk penyeimbang, sehingga aktivitas para pengrajin bukan sekadar bertalian dengan urusan duniawi saja. Namun, bagaimana urusan duniawi tersebut tetap dijadikan sarana untuk beribadah kepada Allah SWT. Ini menandakan bahwa kelak kemandirian finansial yang akan mereka capai senantiasa terkontrol oleh nilai-nilai agama.
Pusat informasi dan pemberdayaan pengrajin Tumang ini bisa dikatakan sebagai bentuk komitmen sosial LAZNAS BSM, BMT TUMANG dan Pemerintah Desa Tumang terhadap pengrajin logam yang selama ini kurang atau belum memiliki kesempatan yang sama untuk bisa lebih mandiri. Komitmen sosial ini diharapkan akan mendapat respons positif dari para pengrajin untuk berkarya secara sungguh-sungguh dan mau meningkatkan kualitas diri.
Secara tidak langsung, jika program sosial ini berhasil maka bisa dikatakan kerajinan Tumang yang selama ini menjadi salah satu ikon bagi Kabupaten Boyolali semakin kuat. Kesenjangan sosial-ekonomi antar pengrajin tidak lagi kentara. Struktur ekonomi para pengrajin atau masyarakat Desa Tumang pun akan semakin kokoh.

Dalam sambutannya, Mawardi selaku Kepala Desa Tumang mengaku berterima kasih atas kepercayaan Laznas BSM dan BMT TUMANG yang telah mendirikan pusat informasi sekaligus pemberdayaan bagi para pengrajin logam di Tumang. “Terima kasih atas kepercayaan semua pihak yang telah mendirikan pusat informasi dan pemberdayaan bagi pengrajin logam. Semoga membawa manfaat bagi semua pengrajin, utamanya pengrajin yang selama ini secara permodalan masih kurang,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan, Adib Zuhairi, S.Sos. M.Si Direktur Utama BMT TUMANG. Menurutnya, keberadaan pusat informasi dan pemberdayaan bagi pengrajin logam Tumang, khususnya untuk pengrajin yang modalnya kurang akan menjadi stimulan positif. “Ini adalah serangkaian dari ikhtiar sosial kami dalam rangka memberdayakan ekonomi umat, khususnya bagi pengrajin logam di Desa Tumang. Semoga bermanfaat, baik bagi kehidupan sosial maupun perekonomian mereka,” ujarnya.
Secara teknis, lanjut Adib, BMT TUMANG akan mengawal program sosial tersebut semaksimal mungkin. “Dalam tataran teknis, kami akan kawal keberlangsungan pusat informasi dan pemberdayaan pengrajin logam ini. Untuk itu, kami mohon doa restu dan dukungan semua pihak,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Boyolali, Agus Purmanto yang didaulat untuk meresmikan secara simbolik Gedung Pusat Informasi dan Pemberdayaan Pengrajin Logam tersebut pun memberi apresiasi serupa atas sinergi tiga lembaga tersebut. “Sebagai wakil dari masyarakat Boyolali secara keseluruhan, kami memberi apresiasi kepada semua pihak terutama kepada Lazis BSM, BMT TUMANG dan Pemerintah Desa Cepogo yang telah merancang program sosial ini untuk kepentingan bersama. Semoga amanah, tepat sasaran dan bisa menginspirasi daerah lain untuk memiliki program sosial serupa,” tandasnya.
Seperti diketahui, keberadaan Gedung Pusat Informasi dan Pemberdayaan Pengrajin Logam Tumang merupakan proyek sosial bersama dengan tujuan utama memberdayakan pengrajin logam di Tumang yang secara permodalan masih dinilai minim. Sebanyak 50 pengrajin logam yang terseleksi akan berhak mengikuti serangkaian pelatihan, mentoring hingga memasarkan produk kerajinan yang mereka hasilkan secara mandiri.
Sementara itu, Andi (33 th), salah seorang pengrajin logam yang berhak mengikuti program pemberdayaan tersebut mengaku senang dan berterima kasih dengan program sosial yang telah terjalin antara Lazis BSM, pemerintah Desa Cepogo dan BMT TUMANG. “Atas nama pribadi maupun rekan-rekan pengrajin yang terpilih, kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan pelatihan dan pemberdayaan yang diberikan. Semoga kami bisa memanfaatkannya secara maksimal dan menyerap sekaligus mengaplikasikan tiap ilmu atau materi bahkan ketrampilan baru yang akan diajarkan,” tandasnya. Sementara, untuk menyemarakkan acara yang berlangsung di kompleks Balai Desa Cepogo tersebut, dihadirkan hiburan kesenian Rodad.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita